celoteh ceriwis
Sharing - Caring - Moving - Discovering
Jumat, 26 Februari 2016
Salah Sangka Tentang Persahabatan
SALAH SANGKA TENTANG PERSAHABATAN
Oleh: Ust. Firanda Andirja
(1) Persahabatan tidak mengharuskan sahabatmu tidak boleh salah kepadamu. Sahabatmu –sebagaimana dirimu- pasti punya kekurangan dan kesalahan, bahkan bisa jadi berbuat salah kepadamu. .
Pepatah berkata: تُرِيْدُ صَاحِبًا لاَ عَيْبَ فِيْهِ ...فَهَلِ الْعُوْدُ يَفُوْحُ بِلاَ دُخَانِ .
"Kau menghendaki seorang sahabat yang tidak ada kekurangannya?... Apakah ada kayu gaharu yang mengeluarkan bau wangi tanpa asap??
(2) Persahabatan tidaklah mengharuskan engkau harus terus berada bersamanya dan menghabiskan waktumu bersamanya, sehingga akhirnya waktu untuk suamimu/istrimu, anakmu, kerabatmu, dan untuk Robmu akhirnya terkorbankan. Justru jika sering bertemu akan menghilangkan/memudarkan rasa cinta dan rindu, berbeda jika tidak keseringan bertemu.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
زُرْ غِبًّا تَزْدَدْ حُبًّا
"Kunjungilah jangan keseringan maka akan menambah kecintaanmu" (HR At-Thabrani dan dishahihkan oleh Al-Albani)
(3) Persahabatan tidaklah mengharuskan sahabatmu tidak boleh dekat dengan selainmu. Ia boleh mencari sahabat selainmu. Sebagian orang jika telah mengambil sahabat, seakan-akan sahabatnya itu hanya miliknya saja, dan tidak boleh dekat dengan orang lain
(4) Persahabatan tidaklah mengharuskan sahabatmu menceritakan seluruh permasalahannya padamu
(5) Persahabatan tidaklah mengharuskan engkau harus mengetahui seluruh rahasia sahabatmu. Karenanya jika engkau bertanya sesuatu kepadanya lantas ia terasa berat atau menghindar untuk menjawab maka janganlah engkau mengejarnya dengan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Sikapnya tersebut menunjukan ia tidak ingin engkau mengetahui permasalahan dan rahasianya tersebut.
Semoga renungan ini bermanfaat..
Jumat, 15 Januari 2016
hidup itu ibarat....
Hidup itu kita itu ibarat wortel, telur atau biji dan serbuk kopi? Bagaimana jika ketiga hal tersebut didihkan oleh air? .
.
.
Ketiga jenis hal di atas ibarat kehidupan kita. Air yang didihkan ibarat permasalahan dalam hidup kita.
.
.
◆ Wortel.
.
Wortel ibarat seseorang yg memiliki kekuatan. Ia selalu bersemangat dlm melakukan kegiatan. Namun ketika di tengah perjalanan, ia dihadapkan pada sebuah permasalahan (air yg mendidih) menjadi lembek dan lemah. Tidak ada semangat berjuang. Pasrah menerima cobaan dan menyalahkan keadaan.
.
.
◆ Telur.
.
Telur yang awalnya lembut dan menebarkan kasih sayang, ketika direbus akan mengeras. Seperti seseorang ditimpa masalah yg awalnya lembut akan mengeras. Ia menjadi pembenci; keras hatinya. Ia juga menyalahkan keadaan. Hatinya keras karena keadaan/ masalah hidupnya memengaruhi dirinya.
.
.
◆ Biji dan serbuk kopi.
.
Biji kopi yg ditelah dihaluskan akan menjadi serbuk kopi. Dan saat serbuk kopi diberi air mendidih ia tidak berubah. Serupa seseorang saat mengalami masalah hidup, ia tidak berputus asa, lemah atau mengeras. Tapi, ia mengubah masalah itu menjadi satu dengan hidupnya. Ia mampu berpikir asional dan bisa mengubah masalah itu menjadi suatu kenikmatan, seperti secangkir kopi yg nikmat. Ia juga tidak menyalahkan keadaan. Ia melebur dengan masalahnya dan mampu menjadikan dirinya bermanfaat bagi sesama. .
.
“Allaah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan.”(Al-Baqarah: 286). Sesungguhnya, adanya masalah di hidup kita tidak perlu takut dihadapi dan jangan sampai merubah diri kita menjadi ke arah yg buruk. Masalah ada untuk kita ambil hikmahnya dan untuk kita menjadi pribadi lebih baik di jalan Allaah.
.
.
.
Jadi, pilihan ada di tangan kita. Apakah kita seperti wortel, telur atau biji dan serbuk kopi ketika direbus air mendidih? .
.
.
Semangat dalam istiqomah di jalan Allaah. (∩_∩)
.
.
.
Kontribusi oleh @radityayu
#duniajilbab
#illustration #drawing #digitalart #colorful #hidup #istiqomah #loveallah #quoteislam #kartunmuslimah #draw #ilustrasi #wortel #selfreminder #semangatistiqomah #artwork #saturday
Minggu, 22 November 2015
mendidik anak
cara menghancurkan anak paling mudah adalah dengan memanjakannya
memudahkannya dalam segala hal, menyediakan baginya semuanya
mungkin orangtua berpikir "dulu aku boleh susah, anakku jangan sampai sama"
jarang orangtua memahami, proses itu yang utama, bukan hasil
padahal susah itu yang membentuk seseorang, yang embuatnya tahan
sementara kemudahan yang datang sebelum waktunya itu merusak
apalagi kemudahan yang datang tanpa proses yang benar
akan jadi alasan, untuk tidak berjuang, untuk tidak berpayah dalam sesuatu
dan anak-anak kita berubah, jadi manusia yang tak kenal nikmat sejati
yaitu bahagia yang didapat setelah bersusah payah, melebihi batas
dan orangtua sering lupa, bahwa kesulitanlah yang membentuk mereka
bukan dimanja senantiasa, bukan dituruti segala maunya
ajarkan anak-anak kita untuk terbiasa dengan kehidupan
bimbing mereka menjalani prosesnya bukan hasilnya
bahwa tak semua yang mereka inginkan bisa mereka dapatkan
bahwa tak semua kondisi ideal, mereka harus terbiasa dengan itu
agar mereka mampu berkarya dalam keterbatasan
bersabar saat penantian dan bersyukur saat memiliki
yang terpenting, agar mereka memahami dunia ini bukan tujuan
tapi merekalah yang harus kendalikan dunia agar jadi bekal akhirat
-Felix Siauw
memudahkannya dalam segala hal, menyediakan baginya semuanya
mungkin orangtua berpikir "dulu aku boleh susah, anakku jangan sampai sama"
jarang orangtua memahami, proses itu yang utama, bukan hasil
padahal susah itu yang membentuk seseorang, yang embuatnya tahan
sementara kemudahan yang datang sebelum waktunya itu merusak
apalagi kemudahan yang datang tanpa proses yang benar
akan jadi alasan, untuk tidak berjuang, untuk tidak berpayah dalam sesuatu
dan anak-anak kita berubah, jadi manusia yang tak kenal nikmat sejati
yaitu bahagia yang didapat setelah bersusah payah, melebihi batas
dan orangtua sering lupa, bahwa kesulitanlah yang membentuk mereka
bukan dimanja senantiasa, bukan dituruti segala maunya
ajarkan anak-anak kita untuk terbiasa dengan kehidupan
bimbing mereka menjalani prosesnya bukan hasilnya
bahwa tak semua yang mereka inginkan bisa mereka dapatkan
bahwa tak semua kondisi ideal, mereka harus terbiasa dengan itu
agar mereka mampu berkarya dalam keterbatasan
bersabar saat penantian dan bersyukur saat memiliki
yang terpenting, agar mereka memahami dunia ini bukan tujuan
tapi merekalah yang harus kendalikan dunia agar jadi bekal akhirat
-Felix Siauw
Minggu, 16 Agustus 2015
pengalaman Magang di MNC group (accounting and finance department of I-News TV)
hai. kali ini aku
mau cerita lagi nih.
biasanya apa yang
aku tulis di blog aku, itu sesuatu yang unforgettable dan berkesan banget buat
aku.
aku mau cerita
tentang liburan aku yang aku gunakan untuk internship (magang).
Ga terasa kalau
aku sekarang sudah mau masuk semester 7 dan akan menyelesaikan skripsi di
semester 7. semoga tahun ini aku bisa segera lulus. aamiin J
Semester
6 kemarin, salah satu mata kuliah mengharuskan aku untuk magang. Dari waktu
pertengahan semester 6 aku sudah mencari-cari tempat magang. Tadinya aku mau
magang di salah satu perusahaan swasta
yang ada di Cikarang. Aku memang dari awal mencari tempat magang di sebuah
perusahaan, karena sekalian untuk bahan skripsi aku tadinya. Entah kenapa aku
tidak berminat untuk magang di BUMN atau kementerian, kecuali kalau di BI sih
aku mau-mau aja. hehehe.
Aku juga ga mau magang di KAP
(kantor akuntan publik). Karena aku sadar diri aja nih sama kemampuan aku.
hehhe. Alasan aku ga mau magang di BUMN atau kementerian itu, karena kebetulan
aku punya beberapa teman yang pernah magang disana. Dan kebanyakan dari mereka
menceritakan kalau disana itu gabut, alias ga ada kerjaan. Wah aku ga mau dong
kalau gabut begitu. Sebenernya sih ngga semua BUMN atau kementerian. Mungkin cuma
beberapa saja. Karena mungkin kantor di BUMN atau di kementerian kurang begitu
percaya sama anak magang, jadi yaa wajar-wajar aja kalau beberapa ada yang
gabut. Takut malah nanti kerjaan pegawainya kalau dikerjain sama anak magang
malah jadi berantakan. hehehe. wajar sih wajar.
But another reason for me to find a company as
my internship place, adalah karena aaku memang benar-benar ingin mendapat ilmu
dari tempat aku magang nantinya. Aku gga mau magang Cuma sebagai persyaratan
kuliah ku saja, tapi aku juga mau ketika aku magang nanti aku harus ready to
work dan punya pengalaman yang cukup untuk nantinya. Dan juga laporan magangku
nantinya harus terdapat unsur 4 mata kuliah yang telah aku pelajari, yaitu
Sistem Informasi Akuntansi, Audit, Akuntansi Biaya, dan Pajak. Jadi aku harus
dapat tempat magang yang benar-benar bisa aku observasi untuk analisis 4 mata
kuliah itu.
Hampir
dua bulan setelah aku mengirim CV dan surat magang dari kampus yang aku kirim
ke salah satu perusahaan swasta di Cikarang, tidak juga memberi konfirmasi. Wah
agak sedih sih. Akhirnya aku mulai mencari tempat magang ke yang lain. Aku
mencoba mengirim CV melalui email ke temanku yang kebetulan menjadi finance
staff di salah satu perusaahaan anak MNC group. Aku ingat sekali kalau malam
itu malam senin, dan keesokan paginya
aku langsung di telfon oleh HRD I-news TV kalu aku bisa magang disana. waaaaah.
alhamdulillah aku seneng banget udah tenang dapet tempat magang, jadi ga perlu
cari-cari lagi karena saat itu masih banyak teman-teman ku yang belum dapat
tempat magang. Ada hikmahnya juga aku ga dapet konfirmasi dari salah satu
perusahaan di Cikaarang tersebut, karena jauh banget dari rumah. Kalau dari MNC
kan yaaa lumayan deket lah dari rumah. Bisa naik commuter line Cuma 15 menit.
hehehe.
Aku
mengajak teman sekelas ku Alit dan Rizqi yang kebetulan saat itu belum mendapat
tempat magang. Kami mulai magang setelah UAS semester 6, selama dua bulan dari
tanggal 15 Juni 2015 sampai tanggal 13 Agustus 2015. Dua minggu sebelum magang
kami datang ke MNC Tower lantai 23 untuk konfirmasi. Kami menemui HRD dan
kemudian kami di bawa untuk bertemu manajer keuangan untuk penempatan bagian
magang. Menajar keuang meminta agar kami di rolling di bagian pajak, budgeting
dan accounting agar kami mendapatkan pengalaman dari semua bagian.
Hari
pertama magang. Aku dan teman-temanku datang lebih awal, karena takut telat.
jam kerja disana mulai dari pukul 09.00 sampai pukul 18.00. Aku dan
teman-temanku janjian ketemuan di stasiun Gondangdia. Kami sampai satu jam
lebih awal. Kemudian kami langsung ke lantai 23 MNC Tower untuk menemui HRD nya,
untuk penempatan posisi kami.
Tak
lama kemudian, HRD I-News TV datang. Lalu kami di bawa ke ruang kerja
accounting and finance department PT. Sun Televisi Network (I-News TV). Kami di
tempatkan di bagian kami masing-masing. Aku ditempatkan di bagian Paajak, Rizqi
di bagian acoounting dan Alit di budgeting. harusnya kami di rolling agar
merasakan setiap bagian. tapi akhirnya kami tidak jadi di rolling karena salah
satu manajer budgeting kurang setuju kalau di rolling, karena takut memakan
waktu.
PT Sun Televisi Network merupakan salah satu
perusahaan anak dari MNC Group, dan merupakan stasiun TV berita swasta yang di
kenal sebagai I-News TV (dahulu bernama Sindo TV). hari pertama tersebut kami
masih agak jaim dan canggung karena takut kalau galak-galak nih pegawainya. dan
ternyataaaaa....waaaah mereka welcome bgt sama kami. hari pertama aku tuh aku happy banget disana.
Walaupun keerjaaan aku waktu itu agak banyak. Tapi ternyata semuanya tuh
welcome bgt sama kami. baru haari pertaama aja aku tuh disana ketawa-tawa mulu.
aku kan seruangan sama alit dan rizqi juga, Cuma bagiannya aja yang beda, jadi
kami masih bisa ngobrol waktu istirahat, kadang kalau lagi ga ada kerjaan aku
juga ke bagian alit atau rizqi pengen tau apa yang mereka kerjakan. dan
sebaliknya.
Hari
ke dua, kak Tasha, salah satu finance staff, ulang tahun. Ada yang tahu nggak
Natasha Farani Attamimi? salah satu pemeran film youtubers dan Get merried 5. Aku
subscribe youtubenya dia udah dari dua tahun yang lalu, karena aku dulu suka
lihat tutorial-tutorial hijab. hahaha ternyata aku satu kantor sama dia. Aku,
Alit dan rizqi di bilang fans nya Kak Tasha. wah parah, hahaha. jadi waktu dia
ulang tahun, aku, rizqi dan alit di suruh bawa kue ulang tahunnya buat ngasih
surprise. Wah hari kedua aja udah berkesan banget deh. habis ngasih kue itu
kami dan sseluruh accounting and finance sstaff foto bersama. Wah narsis narsis
banget deh orang-orangnya. hahaha. pokoknya hari kedua itu seru bgt.
Add caption |
Waktu kak Tasha Ultah |
Hari
demi hari, aku makin ngerasain kekeluargaannya disana. Emang sih semua nya pada
sibuk, tapi ini nih yang kadang suka aku kangenin, bercandanya di sela-sela
kerjaan. ada aja deh pokoknya. padahal kami Cuma anak magang, tapi kami di
perlakukan sama seperti semua. Kami di ajak buka puasa bersama. Dan momentnya
pas aku magang disana itu banyak banget karyawannya yang lagi ulang tahun.
Pokoknya kalau ada yang ulang tahun itu di kerjain deh pagi-paginya, di siram
kecaplah, di bikinin tumpukan sesuatu berbentuk kue yang ada lilinnya buat di
tiup. hahaha lucu banget deh. pokoknya seru banget.
Waktu
aku ulang tahun, aku kan udah diem-diem aja tuh biar ga ada yang tahu kalau aku
ulang tahun. Aku takut nih di kerjain. Eh salah satu temenku ada yang nyeplos
ngucapin selamat ulang tahun, akhirnya semua denger dan pada datang ke meja aku
satu-satu buat ngucapin selamat ulang tahun. Wahhh aku terharu banget, seneng
bgt, mereka datang satu-satu ke meja aku. untung aja aku ga di kerjain, wahhh
repot nanti kalau aku disiram pakai kecap kayak yang lain. hehehe. Terimakasih
yaaaa semua.
iseng foto di tengah kerjaan numpuk |
Aku, Alit dan rizqi juga pernah di traktir gajian pertamannya mba Hanna sama mas Ridwan dari bagian accounting project MNC, di salah satu restaurant cepat saji di daerah Thamrin. wahhh kami seneng banget, padahal kan kami bukan karyawan, Cuma anak magang, lagi-lagi kami dapet rezeki anak soleh. hehehe. dan again, setelah itu kami foto-foto. kebanyakn foto-fotonya deh.
Terus pernah juga waktu itu kami sampai pulang malem dari kantor gara-gara kami bikin video dubsmash. ahahaha dasar pada ga inget umur deh. disana tua muda semuanya nyatu, bahkan kalau menurut aku semuanya masih muda.....semangatnya maksdunya semangat anak muda. hehehe.
ini foto bersama waktu halal bihalal bersama bapak HT dan seluruh jajaran direksi dan karyawan MNC group
narsis-narsi banget yaaaah. hehehe.
Ga kerasa bgt waktu aku, Alit dan rizqi sebentar lagi berakhir magang. Kami sering ngobrol kalau kami rasanya ga mau berenti magang nih. hehehe masih pengen lanjut soalnya kami have fun bgt disini. Ilmunya dapet, kekeluargannya dapet juga. semuanya baik. sampai akhirnya waktu hari terakhir kami magang, ada farewell photo session. Waaaah kami di suruh pidato perpisahan. hiks. sedih banget. habis pidato kami foto-foto dengan seluruh acoounting dan finance staff. Kami di bilang anak magang yang paling ngehits. waaaah. hahaha ada-ada aja. terimakasih ya semuanya.
Ini foto-foto waktu perpisahan aku, Alit dan Rizqi. Bayangin. Mereka hentikan sejenak pekerjaan mereka. Padahal kami tahu mereka sibuk, tapi mereka luangin waktu buat foto dan nyuruh kami pidato perpisahan. hahaha. terharu :')
Aku-Mba Evi-Rizqi-Alit |
Aku-Mba Evi-Mba Hanna-Rizqi-Alit |
My Tax Team!!! Aku, Mba Evi, Kak Reiza |
Pak Wahyu!!! hahaha |
Sekali lagi. Terimakasih
ya Accounting and finance department I-News TV. Terimakasih atas ilmunya.
Terimakasih atas canda dan Tawa setiap harinya di sela-sela pekerjaan.
Terimakasih juga atas berbagai macam makanan yang tiba-tiba ada di atas meja
kantor. Kayaknya kalo soal makanan ssemuanyaa langsung gercep ya. hehehe.
Terimakasih untuk Pak Harto, Mba Evi dan Kak Reiza pembimbing magangku di
bagian pajak yang suka aku recokin dengan pertanyaan-pertanyaan seputar pajak.
Terimakasih juga tas suasan kekeluargaannya yang hangat ini, walaupun kami Cuma
anak magang tapi kami di perlakukan sama baiknya dengan semua. Terimakasih
semuanya, semoga bertemu di lain kesempatan. Setiap petemuan pasti ada
perpisahan. Tapi perpisahan ini pasti menjadi pengalaman berharga dan
bermanfaat, senang sekali bisa di pertemukan dengan kalian semua, insyaaAllah
pasti bertemu lagi J
Rabu, 05 Agustus 2015
Lembaga Kursus dan Biaya Hidup di Kampung Inggris
assalamualaikum :)
hemmmm, oke berhubung banyak banget nih yang nanya-nanya dari Blog aku yg sebelumnya tentang pengalamanku di kampung Inggris, aku mau jelasin sedikit tentang Kampung Inggris berdasarkan pengalamanku yaaaa
sebenarnya, kalo menurutku sih, ga ada lembaga yang paling bagus atau terbagus di Kampung Ingris. aku jelasin yaaaa, kalau kamu mau ke kampung Inggris. kamu harus tau tujuan kamu dulu kesana. For study? of course! pastinya untuk belajar ya. Kami, para alumni yang pernah belajar di Kampung Inggris punya Slogan. "Why Would you come to PARE, If here is sleep and play, better you go home, help your parents at home."
nahhh, terus tentuin nih belajar apa, bahasa Inggris ya pastinya. Apa kamu mau improve your English Speaking, atau kamu mau preparing for TOEFL, IELTS (biasanya buat yang mau study abroad), atau kamu mau belajar dari basic nya aja tentang bahasa Inggris, atau kamu mau belajar grammar nya bahasa Inggris biar nilai bahasa Ingggrisnya di sekolah ga remidial terus :p hehe.
tentukan dulu tujuanmu ya. Disana ada ratusan lembaga bahasa Inggris dengan keunggulannya masing-masing. Selain itu, tentukan dulu waktu yang kamu punya untuk belajar disana, seminggu, 2 minggu, sebulan, dua bulan. kamu tentuin waktunya. yang terakhir, kamu sesuaikan dengan budget (biaya) yang kamu punya.
ada baiknya kamu browsing-browsing dulu tentang lembaga kursus sesuai tujuanmu.
ini ada sedikit beberapa lembaga kursus di Pare Kampung Inggris yang aku tahu ya, informasi dari beberapa temenku juga yang kursus di beberapa lembaga yang ada disana.
1. For Speaking : Mr bob, Daffodils, Global English, Access, Mahesa, Peace, Marvelous
2. For Grammar : Kresna, Elfast, Mahesa.
3. For TOEFL, TOEIC, IELTS, TOEFL IBT --> TEST , Kresna, Oxford, Elfast, Mahesa
4. For beginner : Basic English Course ( BEC), Kresna, Elfast, Mr.Bob
untuk biaya hidup, jangan khawatir, serba murah meriah disana, mulai dari makanan, buku, peralatan tulis, dan lain-lain murah. Disana juga banyak tempat hangout, kalau kamu bosen di camp, kamu bisa muter-muter di jalan Brawijaya cari tempat hangout, atau kamu ke Tansu aja, tempat hangoutnya pelajar-pelajar kampung Inggris.
Fasilitas lainnya:
- Tempat rental Sepeda
- ATM
- Kost, homestay, camp
- Warnet
- Book Store
- Salon
- Rental motor / mobil
- Agen Travel (buat kamu yg mau jalan2 di weekend)
- Masjid, Gereja
- Minimarket
FYI, ga cuma lembaga kursus bahasa Inggris aja, setau aku disana juga ada lembaga kursus bahasa arab, krn waktu itu camp aku sebelahan sama lembaga kursus bahasa arab.
okay, segini dulu deh informasinya yaaaa.
wasalam :)
hemmmm, oke berhubung banyak banget nih yang nanya-nanya dari Blog aku yg sebelumnya tentang pengalamanku di kampung Inggris, aku mau jelasin sedikit tentang Kampung Inggris berdasarkan pengalamanku yaaaa
sebenarnya, kalo menurutku sih, ga ada lembaga yang paling bagus atau terbagus di Kampung Ingris. aku jelasin yaaaa, kalau kamu mau ke kampung Inggris. kamu harus tau tujuan kamu dulu kesana. For study? of course! pastinya untuk belajar ya. Kami, para alumni yang pernah belajar di Kampung Inggris punya Slogan. "Why Would you come to PARE, If here is sleep and play, better you go home, help your parents at home."
nahhh, terus tentuin nih belajar apa, bahasa Inggris ya pastinya. Apa kamu mau improve your English Speaking, atau kamu mau preparing for TOEFL, IELTS (biasanya buat yang mau study abroad), atau kamu mau belajar dari basic nya aja tentang bahasa Inggris, atau kamu mau belajar grammar nya bahasa Inggris biar nilai bahasa Ingggrisnya di sekolah ga remidial terus :p hehe.
tentukan dulu tujuanmu ya. Disana ada ratusan lembaga bahasa Inggris dengan keunggulannya masing-masing. Selain itu, tentukan dulu waktu yang kamu punya untuk belajar disana, seminggu, 2 minggu, sebulan, dua bulan. kamu tentuin waktunya. yang terakhir, kamu sesuaikan dengan budget (biaya) yang kamu punya.
ada baiknya kamu browsing-browsing dulu tentang lembaga kursus sesuai tujuanmu.
ini ada sedikit beberapa lembaga kursus di Pare Kampung Inggris yang aku tahu ya, informasi dari beberapa temenku juga yang kursus di beberapa lembaga yang ada disana.
1. For Speaking : Mr bob, Daffodils, Global English, Access, Mahesa, Peace, Marvelous
2. For Grammar : Kresna, Elfast, Mahesa.
3. For TOEFL, TOEIC, IELTS, TOEFL IBT --> TEST , Kresna, Oxford, Elfast, Mahesa
4. For beginner : Basic English Course ( BEC), Kresna, Elfast, Mr.Bob
untuk biaya hidup, jangan khawatir, serba murah meriah disana, mulai dari makanan, buku, peralatan tulis, dan lain-lain murah. Disana juga banyak tempat hangout, kalau kamu bosen di camp, kamu bisa muter-muter di jalan Brawijaya cari tempat hangout, atau kamu ke Tansu aja, tempat hangoutnya pelajar-pelajar kampung Inggris.
Fasilitas lainnya:
- Tempat rental Sepeda
- ATM
- Kost, homestay, camp
- Warnet
- Book Store
- Salon
- Rental motor / mobil
- Agen Travel (buat kamu yg mau jalan2 di weekend)
- Masjid, Gereja
- Minimarket
FYI, ga cuma lembaga kursus bahasa Inggris aja, setau aku disana juga ada lembaga kursus bahasa arab, krn waktu itu camp aku sebelahan sama lembaga kursus bahasa arab.
okay, segini dulu deh informasinya yaaaa.
wasalam :)
Kamis, 30 Juli 2015
Tak Rugi
Lidah adalah Amanah
Kualitas diri seseorang bisa diukur dari kemampuannya menjaga lidah.
Orang-orang beriman tentu akan berhati-hati dalam menggunakan lidahnya.
"Wahai orang-orang beriman takutlah kalian pada Allah dan berkatalah
dengan kata-kata yang benar." (QS Al-Ahzab:70). Sementara itu,
Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir,
maka hendaklah dia berkata baik atau diam". (HR Bukhari-Muslim).
Rasulullah adalah figur teladan yang sangat menjaga kata-katanya. Beliau berbicara, beruap, berdialog, juga berkhutbah di hadapan jamaah dengan akhlak. Demikian tinggi akhlak beliau hingga disebutkan bahwa kualitas akhlak beliau adalah Al-Quran. Mulut manusia itu seperti moncong teko. Moncong teko hanya mengeluarkan isi teko. Kalau ingin tahu isi teko, cukup lihat dari apa yang keluar dari moncong itu. Begitu pun jika kita ingin mengetahui kualitas diri seseorang, lihat saja dari apa yang sering dikeluarkan oleh mulutnya.
Nabi Muhammad saw termasuk orang yang sangat jarang berbicara. Namun, sekalinya berbicara, isi pembicaraannya bisa dipastikan kebenarannya. Bobot ucapan Rasulullah sangat tinggi, seolah tiap kata yang terucap adalah butir-butir mutiara yang cemerlang. Indah, berharga, bermutu, dan monumental. Ucapan Rasulullah saw menembus hati, menggugah kesadaran, menghujam dalam jiwa, dan mengubah perilaku orang (atas izin Allah). Bukan saja karena lisan Rasulullah dibimbing Allah dan posisinya sebagai penyampai wahyu, di mana ucapan-ucapan darinya menjadi dasar hukum. Lebih dari itu, Rasulullah sejak kecil sudah dikenal sebagai Al-Amin, tidak pernah berkata dusta walau sekali saja. Investasi moral ini tentu sangat mempengaruhi kualitas ucapannya.
Dalam sebuah kitab ada keterangan menarik. Disebutkan ada empat jenis manusia diukur dari kualitas pembicaraannya.
Pertama, orang yang berkualitas tinggi. Kalau dia berbicara, isinya sarat dengan hikmah, ide, gagasan, solusi, ilmu, dzikir, dan sebagainya. Orang seperti ini pembicaraannya bermanfaat bagi dirinya sendiri, juga bagi orang lain yang mendengarkan. Jika dia diajak berbicara sekalipun ngobrol, ujungnya adalah manfaat.
Ketika disodorkan padanya keluhan tentang krisis, dengan tangkas dia menjawab, "Krisis adalah peluang bagi kita untuk mengevaluasi kekurangan yang ada. Dengan krisis, siapa tahu kita akan lebih kreatif? Kita bisa mencari celah-celah peluang inovasi. Pokoknya jangan putus asa, semangat terus!" Siapa saja yang biasa berbicara tentang solusi, gagasan, hikmah, dan hal-hal serupa itu, insya Allah dia adalah manusia yang berkualitas.
Kedua, orang yang biasa-biasa saja. Ciri orang seperti ini adalah selalu sibuk menceritakan peristiwa. Melihat ada kereta api terguling, dia berkomentar ribut sekali. Seolah dirinya yang kelindes kereta. Ketika bertemu seorang artis, terus dicerita-ceritakan tiada henti. Pokoknya ada apa saja dikomentari. Dia seperti juru bicara yang wajib berkomentar kapan pun ada peristiwa. Tidak peduli peristiwa layak dia komentari atau tidak.
Ini tipe manusia tukang cerita peristiwa. Prinsip yang dia pegang: "Pokoknya bunyi!" Tidak ada masalah dengan peristiwa. Jika melalui itu semua kita bisa memungut hikmah yang sebaik-baiknya, insya Allah peristiwa bermanfaat. Namun, jika dari peristiwa-peristiwa itu tidak ada yang dituju kecuali menunggu sampai mulut lelah sendiri, ini tentu kesia-siaan.
Ketiga, orang rendahan. Cirinya kalau berbicara isinya hanya mengeluh, mencela, atau menghina. Apa saja bisa jadi bahan keluhan. "Aduuuh ini pinggang, kenapa jadi sakit begini. Hari ini kayak-nya banyak masalah, nih!" Ketika kepadanya disodorkan makanan, jurus keluhannya segera berhamburan. "Makanan kok dingin begini? Coba kalau ada sambel, tentu lebih nikmat. Aduuuh, kerupuk ini, kenapa kecil-kecil begini?" Terus saja makanan dikeluhkan, walau kenyataannya semua akhirnya habis juga.
Mengeluh dan mencela, itu hari-hari orang rendahan. Seolah tiada hari berlalu tanpa keluh-kesah. Ketika turun hujan, hujan segera dicaci. "Ohh, hujan melulu, di mana-mana becek. Jemuran nggak kering-kering." Ketika di jalanan macet, mengeluh. Ketika ada lampu merah, mengeluh. Ketika ada polisi, mengeluh. Ketika ada orang meminta-minta, mengeluh. Dan seterusnya. Seolah tiada hari berlalu tanpa keluh-kesah. Alangkah menderita hidup orang yang dipenjara oleh keluh-kesah. Dia tidak bisa membedakan mana nikmat dan mana musibah. Seluruh lembar hidupnya dimaknai sebagai kesusahan, sehingga layak dikeluhkan.
Keempat, orang yang dangkal. Adalah mereka yang semua pembicaraannya tidak keluar dari menyebut-nyebut kehebatan dirinya, jasa-jasanya, kebaikan-kebaikannya. Padahal hidup ini adalah pengabdian untuk Allah. Mengapa harus kita membanggakan apa yang Allah titipkan pada kita?
Ada orang pakai cincin segera berkomentar, "Oh, itu sih mirip cincin saya." Ada orang beli mobil baru, "Nah, ini seperti yang di garasi saya itu." Ada kucing berbulu tebal melompat, "Kucing ini gondrong. Oh yaa, kucing gondrong itu mirip singa. Hai, tau nggak? Saya sudah pernah ke Singapura, lho. Hebat sekali kota Singapura. Hanya orang yang hebat saja bisa pergi ke sana." Orang-orang dangkal ini akan terus berbicara tiada henti. Tak lupa dia selalu menyelipkan kata-kata kesombongan dan membanggakan diri.
Orang-orang dangkal tiada bosan mengekspose diri, menyebut jasa, kebaikan, dan prestasinya. Dia selalu ingin tampak menonjol dan mendominasi. Jika ada orang lain yang secara wajar tampak lebih baik, hatinya teriris-iris, tidak rela, dan sangat berharap orang itu akan segera celaka. Inilah ilmu gelas kosong. Gelas kosong, maunya diisi terus. Orang yang kosong dari harga diri, inginnya minta dihargai terus. Kita harus berhati-hati dalam berbicara. Harus kita sadari bahwa berbicara itu dibatasi oleh etika-etika. Hendaklah kita ada di atas rel yang benar. Jangan sampai kita jatuh dalam apa-apa yang Allah larang.
Dalam berbicara kita jangan bergunjing (ghibah). Bergunjing adalah perbuatan yang ringan, bahkan bagi sebagian orang mungkin dianggap mengasyikkan. Namun, jika dilakukan dengan sengaja, apalagi dengan kesadaran penuh dan tekad menggebu, bergunjing bisa menjadi dosa besar.
"Dan janganlah kalian ber-ghibah (bergunjing) sebagian kalian terhadap sebagian yang lain. Apakah suka salah-seorang dari kalian makan daging bangkai saudaranya? Maka, kalian tentu akan sangat jijik kepadanya. Dan takutlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat." (QS Al-Hujurat:12).
Kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai keinginan kita. Tapi kita bisa memaksa diri kita untuk melakukan yang terbaik menyikapi sikap orang lain. Banyak bicara tidak selalu buruk, yang buruk adalah banyak berbicara kebatilan. Boleh-boleh saja kita produktif berbicara, tapi harus proporsional. Jika kita berbicara hal yang benar dan memang harus banyak, tentu kita lakukan hal itu. Pembicaraan seringkali bergeser dari rel kebaikan ketika kita tidak proporsional.
Semua orang harus menjaga lidahnya. Tidak peduli apakah itu orang-orang yang dianggap ahli agama. Orang-orang yang pandai membaca Al-Quran atau hadis, tidak otomatis pembicaraannya telah terjaga. Di sini tetap dibutuhkan proses belajar, berlatih, dan terus berjuang agar mutu kata-kata kita semakin meningkat.
Alangkah ironi jika orang-orang yang ahli agama, namun tidak menjaga lisan. Dia banyak menasihati umat dengan perilaku-perilaku yang baik, tapi saat yang sama dia tidak melakukan hal itu. Jika orang-orang preman berkata kasar, jorok, dan tak mengenai tata krama, orang masih maklum. Namun, jika orang-orang alim yang melakukannya, tentu ini adalah bencana serius.
Satu langkah konkret untuk memulai upaya menjaga lisan adalah dengan mulai mengurangi jumlah kata-kata. Makin sedikit bicara, makin tipis peluang kesalahan. Sebaliknya makin banyak bicara, peluang tergelincir lidah semakin lebar. Jika lidah kita telah meluncur tanpa kendali, kehormatan kita seketika akan runtuh. Berbahagialah bagi siapa yang bisa berkata dengan akhlak tinggi. Selalu berkata baik. Jika tidak, cukup diam saja!
Saudaraku, sadarilah bahwa lidah ini adalah amanah. Tiap-tiap kata yang terucap darinya kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Jadikan ucapan-ucapan kita adalah modal untuk mengundang keridhaan Allah. Jangan jadikan kata-kata itu sebagai sebab datangnya murka dan kebencian-Nya.
Semoga Allah SWT membimbing lisan kita untuk berucap mengikuti keteladanan Rasulullah saw. Ucapan itu keluar dari lisan bagai untaian mutiara yang sarat dengan kebenaran, berharga, bermutu, dan membawa maslahat bagi siapa pun yang mendengarkannya. Amin. Wallahu a`lam bishshawab.
Rasulullah adalah figur teladan yang sangat menjaga kata-katanya. Beliau berbicara, beruap, berdialog, juga berkhutbah di hadapan jamaah dengan akhlak. Demikian tinggi akhlak beliau hingga disebutkan bahwa kualitas akhlak beliau adalah Al-Quran. Mulut manusia itu seperti moncong teko. Moncong teko hanya mengeluarkan isi teko. Kalau ingin tahu isi teko, cukup lihat dari apa yang keluar dari moncong itu. Begitu pun jika kita ingin mengetahui kualitas diri seseorang, lihat saja dari apa yang sering dikeluarkan oleh mulutnya.
Nabi Muhammad saw termasuk orang yang sangat jarang berbicara. Namun, sekalinya berbicara, isi pembicaraannya bisa dipastikan kebenarannya. Bobot ucapan Rasulullah sangat tinggi, seolah tiap kata yang terucap adalah butir-butir mutiara yang cemerlang. Indah, berharga, bermutu, dan monumental. Ucapan Rasulullah saw menembus hati, menggugah kesadaran, menghujam dalam jiwa, dan mengubah perilaku orang (atas izin Allah). Bukan saja karena lisan Rasulullah dibimbing Allah dan posisinya sebagai penyampai wahyu, di mana ucapan-ucapan darinya menjadi dasar hukum. Lebih dari itu, Rasulullah sejak kecil sudah dikenal sebagai Al-Amin, tidak pernah berkata dusta walau sekali saja. Investasi moral ini tentu sangat mempengaruhi kualitas ucapannya.
Dalam sebuah kitab ada keterangan menarik. Disebutkan ada empat jenis manusia diukur dari kualitas pembicaraannya.
Pertama, orang yang berkualitas tinggi. Kalau dia berbicara, isinya sarat dengan hikmah, ide, gagasan, solusi, ilmu, dzikir, dan sebagainya. Orang seperti ini pembicaraannya bermanfaat bagi dirinya sendiri, juga bagi orang lain yang mendengarkan. Jika dia diajak berbicara sekalipun ngobrol, ujungnya adalah manfaat.
Ketika disodorkan padanya keluhan tentang krisis, dengan tangkas dia menjawab, "Krisis adalah peluang bagi kita untuk mengevaluasi kekurangan yang ada. Dengan krisis, siapa tahu kita akan lebih kreatif? Kita bisa mencari celah-celah peluang inovasi. Pokoknya jangan putus asa, semangat terus!" Siapa saja yang biasa berbicara tentang solusi, gagasan, hikmah, dan hal-hal serupa itu, insya Allah dia adalah manusia yang berkualitas.
Kedua, orang yang biasa-biasa saja. Ciri orang seperti ini adalah selalu sibuk menceritakan peristiwa. Melihat ada kereta api terguling, dia berkomentar ribut sekali. Seolah dirinya yang kelindes kereta. Ketika bertemu seorang artis, terus dicerita-ceritakan tiada henti. Pokoknya ada apa saja dikomentari. Dia seperti juru bicara yang wajib berkomentar kapan pun ada peristiwa. Tidak peduli peristiwa layak dia komentari atau tidak.
Ini tipe manusia tukang cerita peristiwa. Prinsip yang dia pegang: "Pokoknya bunyi!" Tidak ada masalah dengan peristiwa. Jika melalui itu semua kita bisa memungut hikmah yang sebaik-baiknya, insya Allah peristiwa bermanfaat. Namun, jika dari peristiwa-peristiwa itu tidak ada yang dituju kecuali menunggu sampai mulut lelah sendiri, ini tentu kesia-siaan.
Ketiga, orang rendahan. Cirinya kalau berbicara isinya hanya mengeluh, mencela, atau menghina. Apa saja bisa jadi bahan keluhan. "Aduuuh ini pinggang, kenapa jadi sakit begini. Hari ini kayak-nya banyak masalah, nih!" Ketika kepadanya disodorkan makanan, jurus keluhannya segera berhamburan. "Makanan kok dingin begini? Coba kalau ada sambel, tentu lebih nikmat. Aduuuh, kerupuk ini, kenapa kecil-kecil begini?" Terus saja makanan dikeluhkan, walau kenyataannya semua akhirnya habis juga.
Mengeluh dan mencela, itu hari-hari orang rendahan. Seolah tiada hari berlalu tanpa keluh-kesah. Ketika turun hujan, hujan segera dicaci. "Ohh, hujan melulu, di mana-mana becek. Jemuran nggak kering-kering." Ketika di jalanan macet, mengeluh. Ketika ada lampu merah, mengeluh. Ketika ada polisi, mengeluh. Ketika ada orang meminta-minta, mengeluh. Dan seterusnya. Seolah tiada hari berlalu tanpa keluh-kesah. Alangkah menderita hidup orang yang dipenjara oleh keluh-kesah. Dia tidak bisa membedakan mana nikmat dan mana musibah. Seluruh lembar hidupnya dimaknai sebagai kesusahan, sehingga layak dikeluhkan.
Keempat, orang yang dangkal. Adalah mereka yang semua pembicaraannya tidak keluar dari menyebut-nyebut kehebatan dirinya, jasa-jasanya, kebaikan-kebaikannya. Padahal hidup ini adalah pengabdian untuk Allah. Mengapa harus kita membanggakan apa yang Allah titipkan pada kita?
Ada orang pakai cincin segera berkomentar, "Oh, itu sih mirip cincin saya." Ada orang beli mobil baru, "Nah, ini seperti yang di garasi saya itu." Ada kucing berbulu tebal melompat, "Kucing ini gondrong. Oh yaa, kucing gondrong itu mirip singa. Hai, tau nggak? Saya sudah pernah ke Singapura, lho. Hebat sekali kota Singapura. Hanya orang yang hebat saja bisa pergi ke sana." Orang-orang dangkal ini akan terus berbicara tiada henti. Tak lupa dia selalu menyelipkan kata-kata kesombongan dan membanggakan diri.
Orang-orang dangkal tiada bosan mengekspose diri, menyebut jasa, kebaikan, dan prestasinya. Dia selalu ingin tampak menonjol dan mendominasi. Jika ada orang lain yang secara wajar tampak lebih baik, hatinya teriris-iris, tidak rela, dan sangat berharap orang itu akan segera celaka. Inilah ilmu gelas kosong. Gelas kosong, maunya diisi terus. Orang yang kosong dari harga diri, inginnya minta dihargai terus. Kita harus berhati-hati dalam berbicara. Harus kita sadari bahwa berbicara itu dibatasi oleh etika-etika. Hendaklah kita ada di atas rel yang benar. Jangan sampai kita jatuh dalam apa-apa yang Allah larang.
Dalam berbicara kita jangan bergunjing (ghibah). Bergunjing adalah perbuatan yang ringan, bahkan bagi sebagian orang mungkin dianggap mengasyikkan. Namun, jika dilakukan dengan sengaja, apalagi dengan kesadaran penuh dan tekad menggebu, bergunjing bisa menjadi dosa besar.
"Dan janganlah kalian ber-ghibah (bergunjing) sebagian kalian terhadap sebagian yang lain. Apakah suka salah-seorang dari kalian makan daging bangkai saudaranya? Maka, kalian tentu akan sangat jijik kepadanya. Dan takutlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat." (QS Al-Hujurat:12).
Kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai keinginan kita. Tapi kita bisa memaksa diri kita untuk melakukan yang terbaik menyikapi sikap orang lain. Banyak bicara tidak selalu buruk, yang buruk adalah banyak berbicara kebatilan. Boleh-boleh saja kita produktif berbicara, tapi harus proporsional. Jika kita berbicara hal yang benar dan memang harus banyak, tentu kita lakukan hal itu. Pembicaraan seringkali bergeser dari rel kebaikan ketika kita tidak proporsional.
Semua orang harus menjaga lidahnya. Tidak peduli apakah itu orang-orang yang dianggap ahli agama. Orang-orang yang pandai membaca Al-Quran atau hadis, tidak otomatis pembicaraannya telah terjaga. Di sini tetap dibutuhkan proses belajar, berlatih, dan terus berjuang agar mutu kata-kata kita semakin meningkat.
Alangkah ironi jika orang-orang yang ahli agama, namun tidak menjaga lisan. Dia banyak menasihati umat dengan perilaku-perilaku yang baik, tapi saat yang sama dia tidak melakukan hal itu. Jika orang-orang preman berkata kasar, jorok, dan tak mengenai tata krama, orang masih maklum. Namun, jika orang-orang alim yang melakukannya, tentu ini adalah bencana serius.
Satu langkah konkret untuk memulai upaya menjaga lisan adalah dengan mulai mengurangi jumlah kata-kata. Makin sedikit bicara, makin tipis peluang kesalahan. Sebaliknya makin banyak bicara, peluang tergelincir lidah semakin lebar. Jika lidah kita telah meluncur tanpa kendali, kehormatan kita seketika akan runtuh. Berbahagialah bagi siapa yang bisa berkata dengan akhlak tinggi. Selalu berkata baik. Jika tidak, cukup diam saja!
Saudaraku, sadarilah bahwa lidah ini adalah amanah. Tiap-tiap kata yang terucap darinya kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Jadikan ucapan-ucapan kita adalah modal untuk mengundang keridhaan Allah. Jangan jadikan kata-kata itu sebagai sebab datangnya murka dan kebencian-Nya.
Semoga Allah SWT membimbing lisan kita untuk berucap mengikuti keteladanan Rasulullah saw. Ucapan itu keluar dari lisan bagai untaian mutiara yang sarat dengan kebenaran, berharga, bermutu, dan membawa maslahat bagi siapa pun yang mendengarkannya. Amin. Wallahu a`lam bishshawab.
source : http://m.kolom.abatasa.co.id/kolom/detail/nasehat/573/lidah-adalah-amanah.html
Langganan:
Postingan (Atom)